Minggu, 04 Agustus 2013

Perempuan Misterius (Bagian 2)






Waktu telah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Sampailah Angel dan Doni di sebuah hutan buatan yang sepi, sunyi dan senyap. Mereka berdua kemudian berjalan memasuki area hutan tersebut. Gelapnya bukan main. Perjalanan mereka hanya diterangi cahaya bulan bulat penuh. Bulan sedang purnama. Sesekali terdengar suara-suara aneh antara suara burung hantu dan kelelawar. Angel dan Doni tidak saling berbicara. Mereka tenggelam dalam alam pikiran masing-masing. Sampai tiba-tiba Doni berbicara memecah keheningan perjalanan malam itu.

"Saya harus mampir sebentar ke rumah, kak. Bila kakak tidak keberatan. Karena saya harus menyalakan lampu supaya tidak gelap gulita," kata Doni memecah kesunyian.

"Oke… baiklah tidak masalah, saya tunggu di luar," kata Angel. Sampailah mereka di depan rumah Doni. Rumah besar yang gelap gulita. Sepertinya pemuda itu tinggal sendiri di rumah besar tersebut. Angel heran kenapa ada orang yang bisa hidup di daerah terpencil sekitar hutan buatan. Tiba-tiba se-titik air turun dari atas langit.

"Sial…..hujannn," pekik Angel sambi berlari mencari tempat berteduh. Hujan-pun semakin lama semakin deras. Mau tidak mau Angel pun berlari menuju teras rumah besar itu.

"Masuk saja kak, tidak ada siapa-siapa di sini," kata Doni yang ternyata sedang berdiri tepat di pintu masuk. Membuat Angel terkejut.

Angel pun melangkahkan kakinya memasuki rumah besar itu. Pakaian yang dikenakannya lumayan basah kuyup karena hujan deras yang tadi turun dengan mendadak. Melihat hal itu Doni menawarkan pakaian kering dan sebuah handuk kepada Angel.

"Kak, lebih baik berganti pakaian. Kebetulan ada baju milik ibu saya yang sudah tidak pernah dipakai lagi," kata Doni sambil menyerahkan pakaian ibunya kepada Angel.

“Memangnya ibu kamu kemana dek?” Kata Angel penuh selidik.

"Ibu saya sudah meninggal," kata Donni santai. *Hahh….sial, aku disuruh memakai baju orang yang sudah meninggal, pikir Angel. Tapi baju Angel benar-benar telah basah kuyup. Tidak ada pilihan selain memakai baju almarhumah ibu Doni.

"Kalo mau berganti baju, silahkan ke kamar mandi di ujung ruangan ini. Sebelum menuju dapur kak," kata Doni menjelaskan di mana letak kamar mandi tersebut.

Angel pun beranjak menuju kamar mandi seperti yang di tunjukkan Doni. Kamar mandi itu lumayan besar berukuran 5m×8m persegi. Dengan ruangan memanjang khas kamar mandi peninggalan rumah-rumah besar jaman Belanda. Rumah inipun sepertinya adalah bekas rumah seorang tuan tanah pada jaman Belanda. Angel cepat-cepat mengganti pakaiannya dengan baju yang tadi diberikan Doni. Lalu Angel bergerak menuju kran air untuk mencuci mukanya. 

Setelah berganti baju Angel pun keluar dari kamar mandi menuju ruang tamu. Suasana malam itu semakin mencekam dengan bunyi halilintar dan petir yang saling menyambar, hujan pun semakin deras dan tidak kunjung reda. Waktu berjalan terus, malam semakin larut. Angel meraih telpon genggam dalam tas ransel, untuk menghubungi ayahnya yang pasti sedang sangat cemas menunggu di rumah. 

Ternyata telepon genggam Angel lowbat dengan baterai tinggal satu kotak. Ayahnya pun tak kunjung menjawab panggilan telepon Angel. Rupanya signal  di sekitar hutan buatan itu lemah. Angel tidak dapat menghubungi ayahnya. Bagaimana ini pikir Angel. Ia kemudian menyapu pandangan ke seluruh ruang tamu tersebut. Angel mencari sosok Doni. Ia ingin pinjam telepon untuk menghubungi ayahnya di rumah. Tapi kemanakah Doni? Anak itu tidak menampakkan batang hidungnya. Angel lalu duduk di salah satu sofa dan tak berapa lama ia pun tertidur…

Tengggg…tengggg…tengggg….

Sebuah jam kuno yang terletak di pojok ruang tamu berdentang sebanyak 12 kali. Angel tersentak kaget. Ia rupanya tertidur di sofa. Seketika jantungnya berdebar kencang. Perasaannya tidak enak. Angel pun kemudian berusaha menenangkan diri. Sayup sayup terdengar seperti ada suara luapan air dari arah kamar mandi.

"Astagaa…..jangan-jangan aku lupa menutup kran air tadi, pada saat sedang berada di kamar mandi," Angel berkata pada dirinya sendiri. Dan secepat kilat ia pun berlari menuju kamar mandi. Benar saja. Air dari dalam bak mandi itupun meluap tumpah ruah hingga membanjiri lantai kamar mandi. Ketika Angel hendak mematikan air kran tiba-tiba…

 Braaakkkkk

Pintu kamar mandi pun langsung tertutup, lampu padam lalu menyala, padam lagi secara bergantian. Angel kaget karena  tiba-tiba pintu terkunci. Tapi mata gadis itu tidak lepas memandang bak dalam kamar mandi. Sekonyong-konyong dari dalam bak mandi muncul sebuah tangan pucat seperti ingin minta tolong. Angel semakin kaget dan mulai ketakutan. Tapi Angel berusaha menepis segala rasa takut dan mendekati bak mandi tersebut.

"Aahhhhh…..!!"

Angel berteriak kaget karena dalam bak mandi tersebut ada seorang perempuan seperti sedang meregang nyawa dengan tangan masih menggapai gapai minta pertolongan pada Angel. Seketika Angel mendekat untuk menggapai tangan pucat itu. Ia bisa melihat wajah perempuan itu dengan jelas. Tiba-tiba mata perempuan itu membelalak menatap Angel dan dari mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Tolong akuuu...!!" 

Perempuan dalam bak mandi tersebut berbicara dalam air. Secara reflek Angel langsung mengulurkan tangannya hendak memberikan pertolongan. Tiba-tiba lampu kamar mandi menyala dan pintu yang terkunci  didobrak seseorang dari luar.
Anehnya lantai kamar mandi tiba-tiba kering dan tidak basah sedikitpun. Dan perempuan dalam bak mandi itu pun raib. Pintu kamar mandi pun terbuka dan Doni sedang berdiri di sana memandang Angel yang seperti orang kebingungan.

"Ada apa kak?" Tanya Doni. Angel hanya menggeleng. Kemudian menarik nafas panjang.

"Dek, saya terjebak di rumah kamu. Dan banyak hal aneh yang saya alami di sini," kata Angel kepada Doni. Angel pun menuju ruang tamu untuk kemudian mengambil ranselnya dan bersiap-siap meninggalkan rumah besar tersebut.

"Jangan kak, untuk keselamatan kakak sebaiknya menunggu sampai besok pagi. Karena di luar tidak aman," kata Doni sambil menahan Angel dengan tangannya.

"Maksud kamu?" Angel semakin tidak mengerti.

"Di luar sana ada seorang pembunuh sedang berkeliaran kak, masih ingatkan tentang para mahasiswi yang menghilang?" kata Doni dengan sungguh-sungguh.

Angel terperanjat seketika lalu ingat tentang para mahasiswi yang menghilang di hutan ini. Angel masih tidak percaya atas apa yang sedang dialaminya. Angel cuma berpikir sejenak, apakah dia korban selanjutnya?



______________

Lanjutan : Perempuan Misterius (Bagian 3)

Tidak ada komentar: