Kamis, 07 November 2013

Salah Sangka






**


Seorang laki-laki terlihat sedang berdiri di samping pohon mangga pada halaman rumah mungil yang asri. Ia rupanya sedang mengamati keadaan sekeliling rumah tersebut. Raut wajahnya terlihat sangat bengis dan sadis. 

Sepanjang lengan kanan dan kirinya penuh dengan tattoo. Kulitnya hitam mengkilat seperti kulit singa laut, potongan rambutnya cepak. Ia berbadan kekar dengan otot-otot yang menonjol tanpa bisa disembunyikan dari baju berwarna orange bertuliskan ‘TAHANAN’.

Laki-laki itu rupanya baru saja melarikan diri dari penjara, di mana ia telah mendekam selama 15 tahun dari vonis hukuman seumur hidup. Ia adalah seorang pemerkosa yang kemudian membunuh para korbannya dengan sadis lalu merampok harta benda korban.

Setelah dirasa cukup aman mengamati keadaan sekitar, ia lalu menerobos mendekati rumah asri tersebut. Ia berniat kembali merampok uang atau apapun yang bisa diambil dari dalam rumah. Dengan mengendap-endap didekatinya jendela dapur untuk dicongkel pengkaitnya. Tapi ternyata pintu dapur terlihat sedikit terbuka, tanpa kesulitan buronan itu langsung menyelinap masuk ke dalam rumah.

Di dalam dapur, sepi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Lalu buronan itu kemudian bergerak menuju ruang keluarga yang bersebelahan dengan dapur. Keadaan masih sepi. Setelah dirasa aman ia lalu mulai mencari barang-barang berharga yang mungkin bisa diambilnya.

“Ooohhh...” Kemudian terdengar suara lengkingan seorang wanita menjerit. Wanita itu menangkap basah buronan yang sedang berkeliaran di dalam rumahnya. Secepat kilat buronan itu membungkam mulut si wanita .

” Honeyyy...kenapa sayang!” Terdengar suara laki-laki berteriak dari salah satu kamar tidur.

” Siapa dia?” Si buronan bertanya pada wanita yang sedang ketakutan itu.


” Suami saya.”

Dengan kasar buronan itu mendorong si wanita berjalan menuju kamar. Di sana
ia menemukan suami wanita itu. Laki-laki berwajah tampan dan berkulit putih sedang berbaring di ranjang. Laki-laki itu kaget dan langsung berdiri. Buronan itu langsung memberi isyarat dengan sebilah pisau dapur agar laki-laki itu diam.

Buronan itu kemudian mengambil sebuah kursi lalu memerintahkan si wanita duduk dan mengikatnya. Sementara sang suami hanya pasrah melihat apa yang terjadi. Laki-laki itu tidak dapat berbuat banyak karena ia tahu sedang berhadapan dengan narapidana yang buron. Ia takut akan keselamatan istrinya.

Buronan itu lalu terlihat dengan penuh nafsu mulai menciumi leher si wanita. Tak lama kemudian ia beranjak menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar tidur. Sementara si buronan ada di kamar mandi, sang suami cepat-cepat mendekati istrinya yang masih terikat di kursi.

” Dengar sayang, orang ini seorang buronan yang melarikan diri, kamu lihat pakaiannya kan? Dia mungkin menghabiskan banyak waktu di penjara dan tidak pernah melihat seorang wanita selama bertahun-tahun. Aku tadi melihat bagaimana ia mencium lehermu! Seperti sangat bernafsu,” Laki-laki itu hanya dapat menghela nafas dan memandang wajah istrinya dengan perasaan iba.

” Jika dia ingin berhubungan seks, jangan menolak, lakukan saja apapun yang ia minta padamu. Walaupun mungkin kamu merasa jijik. Tapi orang ini mungkin sangat berbahaya. Jika dia marah, dia akan membunuh kita. Jadilah kuat, Sayang... I love you!”

” Dia tidak mencium leherku, sayang. Dia hanya berbisik di telingaku. Dia bilang dia gay, dia pikir kamu unyu. Dan bertanya padaku apakah punya vaseline atau lotion apapun itu. Aku katakan kepadanya semua ada di kamar mandi. Kuatkan dirimu sayang...I love you too!”




***

Tidak ada komentar: