Kamis, 11 Desember 2014

Gary si Keong Racun






Gary, namanya mengingatkanku akan seekor keong piaraan Spongebob yang bernama Gary. Pertemuanku dengan Gary terjadi ngak sengaja.  Pada saat itu aku bersama cewek-cewek se-geng sedang makan bakso di kantin.  Disaat sedang melahap bakso yang terhidang, di depan mataku muncul sesosok makhluk berjenis kelamin laki-laki dengan rambut bergaya Ariel Noah sedang berdiri memesan bakso – lebih mirip Ariel atau Parto ngak tau juga siy… tergantung sudut pandang dan imajinasi yang liat kale. Alhasil bakso pun nyaris kutelan tanpa proses pengunyahan.

Otakku langsung bereaksi dengan merekam peristiwa itu. Tampang cowok itu langsung nempel di otakku tanpa bisa di delete. Kenapa? Karena menurut teman-temanku Gary adalah cowok yang suka ngajakin ML. Ini yang membuatku tertarik pada Gary, sebagai obyek penelitian skripsi-ku.
Aku saat ini sedang menyusun skripsi dengan judul  “Mewaspadai Laki-laki Bermental keong Racun.” Untuk itu aku memerlukan beberapa responden sebagai nara sumber dan obyek penelitian untuk dijadikan riset skripsiku tersebut. Ada beberapa orang yang akan kuteliti dan Gary adalah yang paling mendekati sifat-sifat dari si Keong Racun.

Oke, sekarang kita masuki topik dari judul skripsiku.” Apa maksudnya Keong Racun? Menurut sumber yang aku dapet dari youtube setelah melihat definisi Keong Racun dari Sinta dan Jojo, mengatakan Keong Racun adalah seseorang yang ‘baru kenal sudah ngajak tidur’ ah…masasih?? Jadi harus dibuktikan apakah Gary bermental seperti si Keong Racun seperti dalam lirik lagu Sinta dan Jojo.


***

Hari ini aku akan mencari Gary di Kampus untuk di-observasi sebagai obyek penelitian. Pagi itu aku pun menunggunya di halte bis depan kampus, supaya tau kalo Gary datang dengan mengendarai motor trail-nya.
Slap…dari sudut mataku, aku langsung menangkap kehadiran Gary. Entah mengapa hatiku tiba-tiba berguncang, aku seperti merasakan gempa yang memporak-porandakan perasaanku. Aneh … cowok ini ternyata mempunyai chemistry yang tinggi, maka ngak heran kalo banyak cewek mau diajak ML.

Denger –denger Mira, Tati, Rieka dan masih banyak cewek-cewek yang sudah pernah jalan sama Gary pernah ML dengan cowok itu. Wew…ngeri ya. Tapi aku memberanikan diri, karena ini sebuah tantangan buatku. Untuk mengetahui apa motivasi seorang Gary melakuan seks bebas dan berganti-ganti pasangan.

Pelan-pelan kudekati Gary yang sedang duduk sendiri. Dan dengan keberanian yang sangat tinggi kupaksakan bibirku untuk menyapanya terlebih dahulu. Tanpa membuang waktu aku pun sudah duduk di sebelah Gary si keong racun. Aku mengibaskan poniku untuk menarik perhatiannya. Sesaat Gary melirik ke arahku. Alamak! Lirikannya membuat jantungku hampir copot.

“Halo Gary,” tegurku sambil mengerjap-ngerjapkan mataku yang dihiasi bulu mata palsu halilintar khas Syahrini. Gary membalasnya dengan senyum terpaksa dan pandangan mual.

“Halo…” Melihat reaksinya yang minimalis, akupun lalu berusaha membuka pembicaraan dan lebih agresif. Bla…bla…bla…benar saja setelah setengah mati aku berusaha sok akrab, ternyata Gary orang yang gampang bergaul. Kesan pertama memang kelihatannya si Gary ini sombong, angkuh, brutal, doyan seks dan buta sopan santun. Ternyata he’s very nice person.

Akhirnya setelah ngobrol ke sana ke mari dan melihat gelagat Gary mulai bisa ngobrol dengan nyaman, tanpa basa-basi aku mulai mengajaknya berkencan. Ajakanku ternyata disambutnya hangat, sehangat teh sore dan biskuit roma yang menemani.

“Umpppphh…okay, bagaimana kalo besok kita ML?” aku yang sedang mengunyah tahu goreng langsung tersedak. Tapi akhirnya bisa kuatasi setelah mengambil nafas panjang-and up and down, and up and down- loh kok kek senam pernafasan bagi ibu hamil?

“Owh…baiklahhh,” kataku dengan nafas ngos-ngosan karena kaget dan aku langsung mengiyakan permintaannya sambil membatin- damn, I’m like a bitch-


***

Kencan Dengan Gary

Aku dan Gary janjian bertemu di seputaran Pa’Un (Jalan Pati Unus, Kebayoran Baru) setelah jam 4 sore. Aku menunggu dalam mobil seorang diri. Sayup-sayup terdengar suara motor trail milik Gary membahana. Tak lama cowok itu sudah ada di samping kaca mobilku. Dia memberi isyarat padaku untuk membuka kaca mobil. Buru-buru aku ambil handphone lalu mengaktifkan recorder-nya. –Sasaran mendekat, dengan motor trail-nya di samping kaca mobil- Aku pun mulai merekam seperti layaknya detektif swasta.

“Keyko…kita ‘jalan’ pake mobil kamu aja yah. Ikuti aku…mau nitipin motorku dulu di rumah temen.”

“Okay…duluan deh, ntar aku ikutin dari belakang.” – Sasaran pergi menuju rumah temannya untuk menitipkan motor trail-nya-

Setelah menitipkan motornya, Gary pun sudah duduk manis di sampingku. Sambil menyetir aku meliriknya dan kebetulan dia pun melihat ke arahku. Recorder masih aku nyalakan sehingga segala pembicaraan kita terekam sempurna.

“Sekarang kita ke mana, Gary?”

“Aku tau tempat ML yang enak, temen-temen cewekku juga paling suka ML di situ.”

“Oh ya…” kataku antusias. “Ok, Gary…di daerah mana tuh?”

“Kita ke arah Pasar Mayestik…tau kan?”

“Ok.” Mobilku bergerak menuju Pasar Mayestik. Setelah sampai di tujuan Gary menyuruhku memasuki area parkiran pasar. Hampir setengah jam kami berputar-putar mencari tempat parkir yang kosong. Pada akhirnya kami pun mendapat tempat di depan Panti Pijat ala Jepang. Kemudian kita turun dari mobil.

Gary menggandeng tanganku. Ternyata dia tidak membawaku masuk ke panti pijat tadi-aku sempat berpikir dia akan membawaku ML di Panti Pijat. Kami terus berjalan sepanjang trotoar di Pasar Mayestik. Tak lama kemudian Gary menghentikan langkahnya di depan sebuah warung Padang.

“Yuk key…kita cari tempat duduk,” kata Gary ramah. “kamu tau ngak Key…di sini kita bisa merasakan ML (Makan Lontong) sayur yang sangat enak. Kamu mau pesan apa? ML dengan Rendang atau Ati Ampela?Semuanya maknyuossss…kamu pasti suka.” *wink*


***



Jumat, 05 Desember 2014

Penunggu

escape_route_by_vamptasticalsaj-d49zpqo.jpg (730×1095)
.
.
Aku menyiapkan dua sendok kopi ke dalam sebuah cangkir. Entah mengapa malam ini aku ingin menikmati secangkir kopi yang pekat. Banyak pekerjaan yang harus aku lakukan, mungkin menyeruput kopi hitam dapat membuatku sedikit bersemangat.

Secangkir kopi sudah berdiri dengan anggun di samping laptopku. Aku berjalan menuju pintu teras belakang, lalu kubuka lebar-lebar. Hawa dingin menyusup ke pori-pori kulitku. Kuhirup udara segar dalam-dalam. Wangi tanah basah sehabis hujan memenuhi penciumanku.

Tiba-tiba bulu kudukku meremang. Mungkin karena efek udara dingin membuat kulit-kulit tanganku merinding. Perasaanku sempat tidak enak, tapi segera kutepiskan pikiran-pikiran negatif. Sial … kenapa aku harus sendirian malam ini.

Aku mulai bekerja di depan laptop. Sangat serius ditemani sepi dan lelah. Tak peduli waktu sudah menjelang pagi. Bekerja ditemani sepi…konsentrasi walau lelah…grafik dan angka-angka…konsentrasi…

Aku terbangun. Kutegakkan badanku, kemudian menyeruput kopi yang sudah dingin sampai habis. Di hadapanku sudah duduk seorang laki-laki bermuka pucat. Aku ingin menjerit. Tapi mulutku seperti terkunci. Sesaat aku dan laki-laki itu saling berpandangan. Dia menatapku tajam lalu menyeringai. Aku bisa merasakan kulit tanganku merinding menjalar hingga tengkuk.

Angin rupanya membanting pintu teras belakang dengan keras. Aku kaget dan terbangun. Hujan deras sekali. Petir menyambar-nyambar. Tidak ada siapapun di depanku. Apakah aku tadi bermimpi? Bertatapan dengan laki-laki yang duduk di depanku sambil menyeringai. Jantungku berdegub kencang. Baiklah…karena kelelahan membuatku mimpi aneh. Kulirik cangkir kopiku, sudah kosong.

Aku berdiri lalu bergerak menutup pintu. Perlahan kututup pintu teras belakang dan menguncinya. Entah mengapa tanganku bergerak membuka sedikit tirainya untuk melihat keadaan di luar. Laki-laki tadi sudah berdiri berhadap-hadapan denganku. Aku dan dia hanya dipisahkan sebuah pintu kaca. Tiba-tiba bulu kudukku kembali merinding. Aku mengucek mataku. Tidak ada siapa-siapa di teras belakang. Laki-laki itu sekarang berdiri di samping kiriku……..


***

song by Wonder Gel ~ I Miss U