Jumat, 05 Desember 2014

Penunggu

escape_route_by_vamptasticalsaj-d49zpqo.jpg (730×1095)
.
.
Aku menyiapkan dua sendok kopi ke dalam sebuah cangkir. Entah mengapa malam ini aku ingin menikmati secangkir kopi yang pekat. Banyak pekerjaan yang harus aku lakukan, mungkin menyeruput kopi hitam dapat membuatku sedikit bersemangat.

Secangkir kopi sudah berdiri dengan anggun di samping laptopku. Aku berjalan menuju pintu teras belakang, lalu kubuka lebar-lebar. Hawa dingin menyusup ke pori-pori kulitku. Kuhirup udara segar dalam-dalam. Wangi tanah basah sehabis hujan memenuhi penciumanku.

Tiba-tiba bulu kudukku meremang. Mungkin karena efek udara dingin membuat kulit-kulit tanganku merinding. Perasaanku sempat tidak enak, tapi segera kutepiskan pikiran-pikiran negatif. Sial … kenapa aku harus sendirian malam ini.

Aku mulai bekerja di depan laptop. Sangat serius ditemani sepi dan lelah. Tak peduli waktu sudah menjelang pagi. Bekerja ditemani sepi…konsentrasi walau lelah…grafik dan angka-angka…konsentrasi…

Aku terbangun. Kutegakkan badanku, kemudian menyeruput kopi yang sudah dingin sampai habis. Di hadapanku sudah duduk seorang laki-laki bermuka pucat. Aku ingin menjerit. Tapi mulutku seperti terkunci. Sesaat aku dan laki-laki itu saling berpandangan. Dia menatapku tajam lalu menyeringai. Aku bisa merasakan kulit tanganku merinding menjalar hingga tengkuk.

Angin rupanya membanting pintu teras belakang dengan keras. Aku kaget dan terbangun. Hujan deras sekali. Petir menyambar-nyambar. Tidak ada siapapun di depanku. Apakah aku tadi bermimpi? Bertatapan dengan laki-laki yang duduk di depanku sambil menyeringai. Jantungku berdegub kencang. Baiklah…karena kelelahan membuatku mimpi aneh. Kulirik cangkir kopiku, sudah kosong.

Aku berdiri lalu bergerak menutup pintu. Perlahan kututup pintu teras belakang dan menguncinya. Entah mengapa tanganku bergerak membuka sedikit tirainya untuk melihat keadaan di luar. Laki-laki tadi sudah berdiri berhadap-hadapan denganku. Aku dan dia hanya dipisahkan sebuah pintu kaca. Tiba-tiba bulu kudukku kembali merinding. Aku mengucek mataku. Tidak ada siapa-siapa di teras belakang. Laki-laki itu sekarang berdiri di samping kiriku……..


***

song by Wonder Gel ~ I Miss U


Tidak ada komentar: