Minggu, 23 Februari 2014

Cerita Lalu





((( ringer )))*miss call

Mia melirik ponsel-nya. Dharma. Laki-laki itu kembali menelpon-nya. Diraihnya gadget itu lalu dipandanginya terus.

((( ringer )))*miss call

Satu menit...

((( ringer )))*miss call

Satu menit...

((( ringer )))*miss call 10 X.

Entahlah. Mia tidak tahu apakah harus menerima panggilan telepon Dharma atau tidak. Sekitar 10 tahun lalu hubungan mereka harus putus karena orang ke 3. Mia tidak menyalahkan Sita. Kenapa cinta Dharma akhirnya beralih pada Sita. Sahabat dekatnya sendiri. Mia mengikhlaskan Dharma untuk menjadi kekasih Sita. Mia saat itu cuma berpikir cinta tidak dapat dipaksa. Dan akhirnya Mia mengalah.

Walaupun Mia tidak dapat melupakan Dharma, first love-nya. Itu mungkin yang membuat Mia tidak punya pacar sampai saat ini. Bertahun-tahun Mia berpikir keras mengapa Dharma meninggalkannya begitu saja tanpa alasan.

((( Klik )))*notifikasi sms

‘Mia, kenapa kamu tidak mau menemuiku. Let us to meet up.’

Bingung. Mia kebingungan sendiri. Seminggu yang lalu mereka dipertemukan kembali dalam sebuah reuni. Dharma mencarinya. Kenapa? Bukankah Sita juga hadir? Mia melihat mereka ngobrol sepintas saja. Berat buat Mia bergabung menghampiri Dharma dan Sita. Perasaan terluka saat itu masih Mia rasakan sampai kini.

” Apa khabar Mia?” Jleb. Jantung Mia serasa berhenti. Dharma sudah berdiri di depan matanya. Tersenyum. Mengoda. Tambah keren aja nih orang. Sial…….

” Baik. Kalo kamu?” Pertanyaan balasan yang standar. Penuh basa basi. Mia tersenyum kecut. Perasaannya tidak karuan. Cinta dan benci melumat lumat hatinya. ‘Cinta? Please deh Mia, dia udah ninggalin kamu.’ Mia berkata pada diri sendiri.



***

Semenjak mereka bertemu kembali di reuni, Dharma mulai sering menghubungi Mia. Pada suatu hari, dalam sebuah percakapan melalui telepon…..

” Apa khabarnya Reggie ya?” Dharma bertanya di ujung telepon. Reggie? Kenapa Dharma menanyakan laki-laki itu. Reggie yang dulu sering menjemput Mia di sekolah.

” Kamu nanyain Reggie ?” Mia bertanya pada mantan kekasihnya itu. ” Reggie ada di rumahnya.”

” Ooh Jadi kamu masih berhubungan sama dia?” Suara Dharma meninggi.

” Ya masihlah. Kenapa kamu menanyakan hal ini?” Mia merasa aneh. Kenapa Dharma bersikap seolah olah cemburu pada Reggie.

” Selamat ya, ternyata kalian memang berjodoh.” Suara Dharma tersendat. Mia bertambah bingung dan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Dharma.
” Sampai ketemu lagi Mia.” Dharma mengakhiri pembicaraan.

Keesokan harinya Dharma kembali menelepon Mia…..

” Mia, apa Reggie sekarang masih sering menghubungimu? Lebih sering mana Reggie apa aku yang telepon? Atau sering ketemu juga?”

” Yah, mayan juga. Kadang telepon kalo ada perlu atau ke rumah bersama mama-nya.” Kata Mia santai

” Ooh, mama kalian juga sudah saling kenal ya?” Dharma bertanya penuh selidik. Mia bengong. Pertanyaan yang aneh, pikir Mia.

” Ya iyalah, Dharma. Mama Reggie itu kakaknya mama aku. Gimana sih?”

” Apa? Ternyata kalian bersaudara? Aku pikir kamu dan Reggie...” Dharma tidak meneruskan kata katanya. Ternyata selama hampir 10 tahun, Dharma berpikir Mia dan Reggie dulu pacaran. Ternyata mereka bersaudara.
” Mia...kita harus ketemu. Aku masih sayang sama kamu.”

Jadi? Selama ini Dharma menganggap Mia dan Reggie jadian. Lalu Dharma mendekati Sita untuk membuat Mia cemburu. Sebuah kesalahpahaman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dan sanggup membuat Mia menderita kegalauan selama hampir 10 tahun. Ternyata komunikasi itu penting ya??

((( Ringer )))...Dharma kembali menelepon. Mia hanya melirik ponselnya. Dharma pasti ingin bertemu lagi sekarang.

‘Ketemuan nggak ya?’



____________________

Tidak ada komentar: